“Saya merasa sesuai kerja seperti ini karena sangat sesuai dengan hobi dan cita-cita saya, tapi saya sangat tidak menyukai suasana atau lingkungan kerja di tempat ini, karena pimpinan saya yang tidak bisa adil dalam melihat hasil kerja saya dan juga rekan-rekan kerja saya yang nampak tolol tapi sok pintar, suka menjilat, tidak ada pekerjaan mereka yang lebih berarti dibanding dengan saya, bahkan saya sering overtime. Tapi anehnya pimpinan tidak bisa melihat dengan jelas, giliran saya melakukan kesalahan, yang ada caci maki bahkan anggapan bahwa saya tidak bisa bekerja.”
Kondisi seperti diatas seringkali dialami oleh para pekerja terutama pekerja di level staf atau entry level, memang dilematis sekali nampaknya, mau hengkang dari pekerjaan, tapi belum mendapatkan pekerjaan lagi, kalaupun dapat, apakah bisa sesuai dengan pekerjaan saat ini yang sangat berkaitan dengan hobi. Jika tidak segera keluar, sudah tidak nyaman dengan suasana dan gaya kepemimpinan bos.
Atau malah sebaliknya, merasa tidak bisa menikmati apa yang ditugaskan di tempat kerja, tapi sangat menikmati lingkungan dan suasana kerja karena rekan-rekan kerja yang sangat baik dan juga pimpinan yang berkualitas tinggi sebagai pemimpin sekaligus manager.
Lantas apa yang harus dilakukan? Apakah harus mempertahankan pekerjaan atau harus hengkang secepatnya?
Memang idealis jika mempunyai pekerjaan yang sesuai dengan keinginan atau hobi atau pekerjaan yang merupakan perwujudan cita-cita diri, tentunya yang saya bicarakan diluar pendapatan secara financial, dan juga suasana dan lingkungan kerja yang sesuai dengan apa yang kita harapkan. Apa ada yang salah dengan idealisme ini? Saya menjawab tidak salah sama sekali, karena hal ini bisa terwujud jika memang antar bagian bisa bekerja sama dengan baik.
Siapakah pihak-pihak yang harus bekerja sama tersebut :
1. Pelaku Bisnis / Pemilik Usaha / Owner
Setidaknya seorang pelaku bisnis harus mampu menyediakan hal-hal yang menyangkut kebutuhan kerja karyawannya, karena bagaimanapun juga bisnis bisa berkembang dengan baik sesuai dengan cita-cita pelaku bisnis karena kinerja karyawannya yang selalu menunjukkan peningkatan.
2. Management / Manager / Kepala Bagian / Supervisor / Atasan
Anda di rekrut tidak semata-mata hanya melakukan tugas managerial atau supervisi, tapi kepemimpinan Anda sangat dibutuhkan, dimana seorang atasan harus mampu mengelola pekerja dan pekerjaannya, maksudnya adalah harus bisa mengelola bawahannya dan pekerjaan yang dilakukan bawahannya. Selain itu sikap kepemimpinan / leadership atasan yang baik menjadikan bawahan merasa terlindungi dalam melakukan pekerjaannya, sehingga bawahan dapat maksimal dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.
3. Karyawan Staf / Bawahan / Entry Level
Seorang karyawan bagian staf yang merupakan bagian paling bawah dan dalam sebuah struktur organisasi tapi merupakan garda yang paling depan alias pion, adalah sebuah fakta nyata dimana sebuah organisasi atau perusahaan dapat dikatakan berjalan dengan baik dilihat dari kinerja secara langsung di level staf.
Maka dari itu kerjasama dan tanggung jawab yang perlu diutamakan. Kerjasama dengan atasan, kerjasama dengan rekan se-level sangat penting, karena apapun kondisinya dalam sebuah organisasi atau perusahaan tidak memungkinkan kita bekerja sendiri. Selain itu tanggung jawab yang besar terhadap tugas yang sudah diberikan kepadanya sangat perlu diperhatikan.
Akan sangat memungkin jika ketiga bagian diatas dapat bekerja sama dengan baik idealisme seorang karyawan dapat terwujud.
Kembali kepada apa yang harus dilakukan jika menemukan hambatan kerja seperti yang dialami diatas, ada beberapa hal yang bisa dilakukan :
1. Koreksi diri sendiri,
Apakah yang sudah saya lakukan untuk perusahaan sudah sesuai dengan apa yang diminta perusahaan, atasan dan rekan sekerja? Ukuran kesesuaian tentunya bukan dari diri kita sendiri, tetapi dari pihak lain dimana pihak itu adalah atasan langsung dan atasan tidak langsung serta rekan se-level.
Biasanya di sebuah perusahaan ada indikator penilaian yang digunakan dalam menilai kinerja karyawan ada baiknya hasil penilaian tersebut disikapi dengan terbuka dan bisa dijadikan bahan diskusi dengan atasan atau rekan sekerja.
2. Komunikasi
Bicarakan hal ini kepada atasan Anda, gunakan kesempatan membicarakan hal ini pada saat rapat atau regular meeting dengan semua bagian atau Anda bisa melakukannya secara pribadi dengan atasan Anda. Tapi ingat, jangan sekali-kali Anda berbicara seolah-olah Anda merasa paling benar dan paling pintar, yang ada Anda akan mendapatkan musuh.
Tidak hanya dengan atasan, tapi perlu juga membicarakan mengenai kinerja Anda dan team Anda dengan rekan sekerja untuk bisa mengetahui kinerja Anda dan juga bagian Anda.
Jika budaya rapat atau meeting memang belum biasa di tempat Anda, tidak ada salahnya Anda mengusulkan kepada atasan langsung Anda atau atasan tidak langsung Anda. Karena sebuah pertemuan yang digunakan untuk membahas kinerja sangatlah penting.
3. Hunting Pekerjaan Baru
Jika memang kedua usaha Anda dirasa tidak memberikan harapan, disarankan untuk segera mencari pekerjaan baru, tetapi diusahakan untuk sebisa mungkin bertahan sebelum mendapatkan pekerjaan yang baru karena sulitnya masa sekarang untuk mencari pekerjaan.
Selama masa pencarian pekerjaan itu, tetap tunjukkan sikap professional Anda, pelajari pekerjaan Anda dengan baik sebagai bekal jika diterima di tempat kerja yang baru.
Dan jangan merasa ragu, Anda tidak akan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan idealisme Anda, selama Anda yakin dengan kemampuan Anda yang telah terasah nyata di perusahaan yang lama pasti akan mudah mendapatkan pekerjaan baru dengan cepat. Dan juga banyak perusahaan sudah menerapkan standar kerja yang memberikan kenyamanan bagi pekerja atau karyawannya.
Harapan karyawan untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan keinginannya serta dukungan suasana kerja yang nyaman karena harmonisasi antar karyawan dan juga dengan pimpinan serta pelaku bisnis dapat terwujud.
Budhi Cahyadi
Business Development & HRD Consultant
No comments:
Post a Comment
Yang ingin memberikan komentar dipersilahkan